Yuk, Beralih ke Game-Based Learning Secepatnya!

Mon 04 Apr 2022 General

Saat ini, hampir semua orang suka bermain online game. Sayangnya, sebagai orang dewasa, banyak tanggung jawab yang harus kita selesaikan setiap harinya sehingga bermain sering dianggap sebagai aktivitas membuang-buang waktu saja. Tapi bagaimana jika ternyata kita bisa bermain game dan tetap bisa mendapatkan manfaat di saat yang bersamaan?

Cukup banyak tulisan yang menguraikan bahwa bermain ternyata merupakan salah satu cara terbaik untuk belajar dan mengembangkan kemampuan. Perasaan senang yang muncul ketika kita bermain game, ternyata dapat meningkatkan hasil belajar secara signifikan. Kalau kamu ragu atau belum pernah mendengar ini sebelumnya, ada artikel khusus mengenai hubungan bermain game dan belajar yang bisa kamu baca. Bahkan terdapat banyak penelitian yang mengatakan bahwa ketika kita bermain, kita belajar, dan tidak hanya itu, kita belajar dengan lebih baik ketika kita bermain.

Di Play by FLIP kami mengusung pendekatan game-based learning, dimana kami merancang dan menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan melalui online game. Yap, melalui online game. Di sini kita bisa mempelajari topik-topik pembelajaran yang “serius” melalui bermain online game. Dengan pendekatan ini, kita tidak perlu merasa bersalah atau tidak produktif ketika bermain game karena sebetulnya kita juga belajar di saat yang bersamaan!

Bagaimana performa belajar kita bisa lebih meningkat melalui permainan? Setidaknya ada tiga alasan. Pertama, permainan memungkinkan kita mengalami kondisi 'flow', yang menurut penelitian ternyata berkorelasi dengan proses belajar. Sedangkan alasan ke dua adalah pendekatan ini memungkinan kita untuk menentukan waktu belajar kita sendiri, kapan kita merasa siap untuk belajar. Sedangkan alasan ketiga adalah pendekatan ini memungkinkan pembelajar memperoleh pengalaman belajar yang utuh dan mengalir dengan lancar. Pembahasan masing-masing alasan ini bisa kita lihat di bagian berikut ini.

Kesempatan untuk merasakan kondisi “flow”

Beberapa di antara kita mungkin pernah melakukan sesuatu yang membuat kita merasa seperti “tenggelam” di dalamnya. Ada sesuatu yang membuat pikiran kita terserap sepenuhnya sampai kita “lupa diri”, dan kesadaran kita terpaku hanya pada pada waktu dan tempat kita berada saat itu saja.

Kondisi ini dikenal sebagai “flow”. Teori mengenai “flow” dikemukakan oleh seorang psikolog bernama Mihaly Csikszentmihaly pada tahun 1990. Ia mengatakan bahwa ketika kita berada dalam keadaan “flow”, kita akan berada pada puncak konsentrasi kita. Seketika kita akan lupa waktu karena kita ingin terus melakukan, bahkan berupaya agar bisa terus melakukan apa yang sedang kita lakukan. Dijelaskan bahwa manusia akan merasakan “flow” secara alami ketika melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti aktivitas seni, berolahraga, menulis, bermain game, dan aktivitas lain yang menawarkan tantangan dan kesenangan secara bersamaan.

Penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara “flow” dengan pengalaman belajar, khususnya pada skema pembelajaran daring. Sebuah studi mengatakan bahwa “flow” dapat meningkatkan motivasi peserta untuk mengulang kembali pelajaran yang didapatkan. Di samping itu, “flow” juga membantu mempertahankan fokus peserta dan memicu motivasi peserta untuk belajar.

Pendekatan game-based learning memiliki karakteristik khusus yang sejalan dengan ciri-ciri aktivitas yang memungkinkan seseorang merasakan “flow”, yaitu tingkat kesulitan yang terus meningkat secara bertahap dari satu misi ke misi lainnya, sehingga pemain seperti merasakan adanya tantangan yang konstan. Dalam game-based learning pemain juga akan mendapatkan umpan balik langsung akan performanya dalam belajar sambil bermain, sehingga akan memotivasi diri untuk melakukan perbaikan. Melalui permainan yang dirancang dengan baik, peserta juga memiliki kesempatan untuk 'tenggelam' dalam prosesnya untuk memecahkan berbagai tantangan yang ada. Permainan juga memberi ruang yang aman bagi peserta untuk melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahannya, agar pembelajarannya semakin lama semakin meningkat. 

Waktu belajar yang fleksibel

Game-based learning memungkinkan kita untuk belajar di waktu kita sendiri. Ada banyak alasan mengapa ini sangat memudahkan, terlebih dengan kondisi banyaknya tanggung jawab serta agenda sehari-hari. Jika belajar di kelas terjadwal, ada kemungkinan besar kita harus mengorbankan tanggung jawab kita yang lain. Alhasil, kita bisa kehilangan fokus atau terpaksa harus melakukan beberapa hal sekaligus karena tidak ada pilihan untuk berhenti atau mengambil jeda. Akhirnya hasil belajar yang ditargetkan pun tidak sepenuhnya tercapai.

Mengikuti kelas dengan pendekatan game-based learning memberikan kita keleluasaan untuk mengatur jadwal, dan yang paling penting juga mengatur keadaan pikiran dan mood kita sebelum belajar. Dengan begitu, kita diberikan kesempatan untuk mencerna materi dengan lebih baik dan kita pun bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Belum lagi fitur dalam permainan memungkinkan kita untuk mengulang dan menikmati pengalaman belajar sebanyak yang kita mau.

Pengalaman belajar yang utuh dan mengalir lancar

Game-based learning dirancang dengan mengedepankan prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang terstruktur dengan proses uji-coba ketat yang memungkinkan adanya pembelajaran yang komprehensif, mulai dari penumbuhan motivasi belajar, penjelasan materi, latihan, sampai dengan pengukuran efektivitas pembelajarannya. Semua komponen ini dituangkan dalam bentuk permainan yang dirancang sedemikian rupa sehingga pemain tidak merasa seperti sedang belajar. Setiap tahap dalam pembelajaran mengalir dengan lancar seiring dengan berlangsungnya permainan yang dilakukan. Dan pada saat permainan berakhir, pemain bisa merasakan bahwa ia memang mempelajari sesuatu dari apa yang dilakukannya di dalam permainan. 

Dengan begitu banyaknya manfaat yang bisa kita peroleh dari pendekatan game-based learning ini, mungkin sudah saatnya kita segera berpindah dan mengganti cara belajar kita selama ini. Jangan lelah untuk belajar, karena kehidupan tidak pernah berhenti mengajar. Mengajarkan sesuatu bagi kita, untuk pengembangan diri kita menjadi pribadi yang semakin lama semakin bertumbuh. 

Referensi:

  1. Pursuit of Happiness. (2021, March 15). Csikszentmihalyi and Happiness. https://www.pursuit-of-happiness.org/history-of-happiness/mihaly-csikszentmihalyi/
  2. Rossin, D., Ro, Y. K., Klein, B. D., & Guo, Y. M. (2009). The Effects of Flow on Learning Outcomes in an Online Information Management Course. Journal of Information Systems Education, 20(1), 87-98.
  3. Kalmpourtzis, G. (2018). Educational Game Design Fundamentals: A Journey to Creating Intrinsically Motivating Learning Experiences (1st ed.). A K Peters/CRC Press.

Rekomendasi Artikel