Game-Based Learning vs Gamifikasi

Mon 04 Apr 2022 General

Game-based learning dan gamification (gamifikasi) berada di alam ranah yang sama, yaitu gamified learning methodology. Oleh karena itu, kedua istilah ini seringkali digunakan secara bergantian. Meskipun begitu, keduanya sebetulnya adalah dua hal yang berbeda, baik dari segi konsep maupun dari segi praktik. Apabila kita tidak memilih dengan jelas konsep mana yang kita gunakan ketika merancang sebuah pembelajaran, maka bisa jadi kita akan menemui sejumlah masalah di kemudian hari.

Untuk memahami perbedaan game-based learning dan gamifikasi, kita bisa membandingkan keduanya pada lima faktor penting, yaitu kaitannya dengan proses pembelajaran, tujuan, keterlibatan peserta, contoh penerapan, dan kelemahan. Setelah melihat lima faktor ini, mungkin kita bisa memutuskan mana yang lebih cocok untuk digunakan dalam desain pembelajaran kita.

Hubungan dengan proses pembelajaran

Game-based learning menggunakan berbagai elemen permainan yaitu mekanik permainan, alur cerita, estetika visual, dan teknologi untuk mengajarkan materi pembelajaran tertentu guna mencapai sasaran belajar yang sudah ditetapkan. Dalam game-based learning seluruh komponen belajar seperti tujuan belajar, struktur, dan konten inti pembelajaran dan evaluasi belajar tetap ada, untuk kemudian dikembangkan dalam bentuk permainan. Dengan begitu, prosesnya menjadi menyenangkan sekaligus insightful bagi peserta. Artinya dalam game-based learning, yang dirancang terlebih dahulu adalah proses pembelajaran, baru permainannya. Permainan diintegrasikan sedemikian rupa ke dalam modul pembelajaran sehingga menjadi dua hal yang tidak terpisahkan: permainannya adalah pembelajarannya.

Sedangkan gamifikasi hanya menggunakan satu elemen permainan, yaitu mekanik permainan, yang diterapkan secara parsial dan tidak terkait langsung dalam konteks permainan. Tujuannya adalah untuk mendorong munculnya perilaku yang diharapkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Misalnya saja pelatihan yang menggunakan poin, badge, papan peringkat, dan berbagai insentif lainnya. Dalam gamifikasi, permainan digunakan sebagai gimik dan menjadi “tambahan”. Konsepnya yang sederhana dan banyaknya ide dari mekanika yang bisa digunakan membuat perancangan dan penggunaan gamifikasi dalam sebuah pembelajaran menjadi lebih mudah.

Tujuan

Fitur lain yang membedakan game-based learning dan gamifikasi adalah tujuannya. Beberapa sumber mengatakan bahwa game-based learning bertujuan untuk mengajarkan sesuatu yang spesifik. Misalnya, dalam pelatihan kepemimpinan, kita bisa menyampaikan berbagai materi kepemimpinan tersebut melalui game novel visual. Peserta dalam permainan akan bertemu dengan seorang karakter tak dikenal, yang lalu membagikan cerita tentang kepemimpinan yang luar biasa (ini sebenarnya merupakan cara untuk mengajarkan teori dasar kepemimpinan). Lalu peserta tersebut akan menghadapi permasalahan terkait kepemimpinan dan ia harus menggunakan pemahaman dari teori yang diajarkan sebelumnya untuk bisa menyelesaikan permasalahan tersebut untuk maju ke level selanjutnya. Oleh karena itu, untuk bisa menyelesaikan permainan ini, peserta harus terus belajar secara aktif dan mempraktekkannya sepanjang permainan.

Sebaliknya, tujuan dari gamifikasi biasanya untuk meningkatkan engagement  serta mendapatkan fokus dan perhatian dari peserta. Berbagai mekanik dalam gamifikasi dapat meningkatkan motivasi belajar peserta dengan cepat (misalnya ada in-game skor, bonus point, dsb). Bagian dari mekanik tersebutlah yang kemudian digunakan untuk “menyegarkan” peserta selama sesi pembelajaran berlangsung. Dalam gamifikasi, peserta justru terlibat dalam pembelajaran karena merasakan kesenangan berkompetisi di papan peringkat. Sebagai contoh pada saat pengajar melakukan review atas materi yang diajarkan menggunakan kuis berhadiah, maka ini termasuk dalam gamifikasi. Beberapa mekanik dari gamifikasi juga bisa diterapkan dalam perancangan game-based learning untuk memunculkan motivasi belajar peserta. 

Keterlibatan Peserta

Karena sifatnya yang terintegrasi dengan desain permainan dan pembelajaran, game-based learning menempatkan peserta sebagai karakter utamanya. Artinya, ketika mengikuti game-based learning, peserta harus berpartisipasi penuh serta memegang kendali atas jalannya proses pembelajarannya sendiri. Lebih jauh lagi, game-based learning membuat pembelajar terlibat secara langsung dan mendalam sehingga dapat membuat proses belajar itu terjadi.

Di sisi yang lain, gamifikasi dapat digunakan juga untuk meningkatkan keterlibatan peserta untuk berpartisipasi dalam sesi pembelajaran. Namun kendali pembelajaran tetap ada pada pengajar. Peserta mengikuti arahan dan instruksi dari pengajar yang akan menggunakan berbagai strategi gamifikasi (seperti adanya reward, poin atau peringkat) untuk membuat peserta mau terlibat secara penuh dalam pembelajaran yang sedang berlangsung. Misalnya dengan memberi imbalan pada peserta yang bisa menyelesaikan tugas lebih cepat daripada yang lain.

Contoh penerapan

Ada banyak sekali contoh dari game-based learning dan gamifikasi. Duolingo, aplikasi pembelajaran bahasa terpopuler sepanjang masa, adalah salah satu contoh bagaimana gamifikasi dapat menunjang pembelajaran bagi orang dewasa. Fitur seperti papan peringkat, progress bar, dan unlock badges dapat ditemukan di mana-mana, menjadi penunjang dari metode pembelajaran utama yang digunakan untuk mempercepat pemahaman bahasa seseorang, yaitu membaca, berbicara, mendengarkan, dan menulis.

Sementara itu, beberapa game yang lebih rumit seperti iCivic (icivics.org) dan Broken Coworkers (brokencoworker.com) adalah contoh dari game-based learning. Sayangnya sebagian besar game-based learning dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan hanya dapat diakses oleh pekerjanya. 

Kelemahan

Jika kita ingin mengubah proses pembelajaran dan pengembangan yang sudah ada, baik di level individu maupun di level organisasi, game-based learning menawarkan banyak fitur-fitur yang patut dipertimbangkan. Namun, ada beberapa kelemahan yang perlu menjadi catatan. Misalnya, karena proses perancangannya yang rumit, mengembangkan game-based learning memakan waktu dan biaya yang lebih banyak. Ini bisa menjadi sangat melelahkan karena sebagian besar organisasi memiliki lingkungan yang bergerak sangat cepat dan semuanya diharapkan menjadi agile. Dalam konteks ini organisasi berharap segala sesuatu harus ditangani dengan cepat, yang tentu saja tidak mudah dilakukan dalam perancangan game-based learning. 

Sedangkan gamifikasi, meskipun mudah diterapkan, memiliki sejumlah kelemahan yang tidak hanya bersifat teknis. Kelemahan terbesar gamifikasi terletak pada proses perancangan pembelajarannya. Karena gamifikasi tidak melibatkan perancangan permainan dalam perancangan pembelajarannya, pendekatan lebih sesuai untuk menjangkau motivasi ekstrinsik peserta. Maka jika gimik-gimik permainannya dihilangkan, besar kemungkinan peserta kehilangan keinginan untuk belajar.

KESIMPULAN

Pada intinya, penting untuk memahami beberapa hal yang dapat membantu kita membedakan game-based learning dan gamifikasi. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa game-based learning sifatnya memang lebih fundamental dibandingkan dengan gamifikasi dengan gimik-gimiknya. Namun, metode mana yang cocok bagi organisasi kita bergantung pada tujuan organisasi kita sendiri, serta berapa banyak sumber daya, mulai dari anggaran, tenaga kerja, sampai dengan waktu, yang kita miliki.

Referensi:

1. Martin, M. (2020, September 17). Serious games, gamification and game-based learning: what's the difference? Grendel Games. https://grendelgames.com/serious-games-gamification-and-game-based-learning-whats-the-difference/

2. Ingwersen, H. (2017, May 31). Gamification vs Games-Based Learning: What's the Difference? Capterra. https://blog.capterra.com/gamification-vs-games-based-learning/

3. Eng, D. (2019, September 4). Game-Based Learning vs Gamification - Dave Eng. Medium. https://medium.com/@davengdesign/game-based-learning-vs-gamification-f44e5b09d808

4. Findlay, J. (2016, July 12). Game-Based Learning vs. Gamification: Do You Know the Difference? Training Industry. https://trainingindustry.com/articles/learning-technologies/game-based-learning-vs-gamification-do-you-know-the-difference/

5. University of Waterloo. (2018, March 1). Gamification and Game-Based Learning. Centre for Teaching Excellence. https://uwaterloo.ca/centre-for-teaching-excellence/teaching-resources/teaching-tips/educational-technologies/all/gamification-and-game-based-learning

6. Mic, O. (2021, June 3). Show, don't tell: how gaming contributes to education and science. The Drum. https://www.thedrum.com/news/2021/06/03/show-dont-tell-how-gaming-contributes-education-and-science

Rekomendasi Artikel